Sungai Taman Pancing : Menilik Kualitas Sumber Penghidupan Yang Semakin Menurun
Air merupakan kebutuhan pokok yang memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan manusia. Kita ketahui bahwa sumber air dapat dijumpai dalam beberapa bentuk, salah satunya sungai. Air yang berasal dari sungai bukan saja dimanfaatkan sebagai sumber air minum oleh masyarakat, namun juga digunakan sebagai tempat untuk melakukan aktivitas mandi, mencuci, rekreasi, irigasi pertanian dan lain sebagainya.
Begitu pentingnya air bagi kehidupan manusia, tetapi akhir-akhir ini sering kita temui aliran sungai yang tercemar limbah rumah tangga dan limbah industri, khususnya di Kota Denpasar yaitu Sungai Taman Pancing, Pemogan. Sungai ini ramai dikunjungi oleh masyarakat Kota Denpasar untuk melakukan rekreasi seperti kumpul keluarga, memancing, menembak, dan lainnya. Pada tanggal 1 Juni 2022, tim Pranee mengunjungi sungai tersebut dan melihat secara langsung bagaimana pencemaran air yang terjadi. Hampir sebagian besar sungai tersebut dipenuhi oleh limbah sampah yang membuat aliran sungai tersebut menjadi keruh dan berbau. Pada pukul 07.30 Wita, tampak adanya busa pada beberapa bagian sungai. Namun, saat itu busa yang terlihat masih tergolong minim daripada hari-hari lainnya.
Berdasarkan penuturan Bapak Irawan sebagai salah satu pengunjung sungai Taman Pancing, dirinya mensinyalir bahwa Sungai Taman Pancing mengalami pencemaran. Berpijak pada pernyataan tersebut, dapat dilihat dari adanya gumpalan busa yang diikuti dengan sampah plastik yang banyak menggenang saat beberapa kali kunjungan dirinya ke Sungai Taman Pancing. Hal ini menjadi sebuah permasalahan yang cukup rumit untuk ditangani. Bukan lagi menjadi ajang saling tunjuk menunjuk siapa dalang dibalik semua ini, namun perlu adanya kesadaran semua pihak dalam menjaga kebersihan air yang ada di sungai. Sebagai masyarakat awam yang merasakan langsung pencemaran tersebut, Bapak Irawan berharap sungai ini bisa menjadi bersih agar senantiasa nyaman untuk dikunjungi.
Program penanganan pencemaran air
Dewasa ini, pencemaran air menjadi salah satu masalah yang memerlukan perhatian serius. Saat ini, sekedar untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar baku mutu yang telah ditentukan sudah cukup sulit untuk didapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia, sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitu pula dengan kuantitasnya. Perlu adanya satu visi yang kuat dari seluruh lapisan masyarakat dengan dukungan dari beberapa program untuk mengatasi permasalahan pencemaran air agar tidak terus menerus terjadi.
Menilik pada tujuan pembangunan berkelanjutan yang terdapat dalam SDGs (Sustainable Development Goals) pada poin keenam yang menitikberatkan pada kualitas air bersih dan sanitasi, sesungguhnya air bersih dan sanitasi layak adalah kebutuhan dasar manusia. Memastikan bahwa masyarakat mencapai akses universal air bersih dan sanitasi menjadi salah satu tujuan dunia dalam mengatasi pencemaran air.
Tak mau ketinggalan, Provinsi Bali ternyata memiliki program dalam perlindungan sumber mata air sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 mengenai Perlindungan Danau, Mata Air, Sungai dan Laut. Percepatan pelaksanaan program tersebut memiliki slogan “Airku Bersih, Hidupku Sehat”. Peraturan tersebut dibuat dengan salah satu hal yang menjadi pertimbangan utama yaitu bahwa kondisi danau, mata air, sungai dan laut secara kuantitas maupun kualitas semakin menurun sehingga perlu dilindungi berdasarkan nilai-nilai Sad Kerthi dalam upaya menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Hal tersebut dinilai penting pula dalam mewujudkan kehidupan Krama Bali yang sejahtera dan bahagia secara niskala dan sekala.
Melihat segala keterbukaan dari berbagai pihak termasuk pemangku kepentingan di seluruh belahan dunia terkait permasalahan air, membuat Pranee ingin ambil bagian dalam pemecahan masalah tersebut. Pranee Eco Detergent menjadi salah satu produk yang akan diluncurkan segera di tahun 2022 untuk menjadi solusi dalam mengatasi dampak buruk dari pencemaran air. Melalui produk ini, Pranee berharap bisa mewujudkan visi usaha yang dibangun, yakni “Terciptanya Bali menjadi percontohan daerah yang mampu mengkombinasikan kebudayaan dengan berlandaskan lingkungan yang bersahaja melalui penerapan UUD No.32 Tahun 2009 dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia secara maksimal”.
Mengatasi pencemaran air pada aliran sungai, pastinya perlu kesadaran dan kepedulian semua pihak, karena kita ketahui bahwa air merupakan kebutuhan yang sangat kita perlukan untuk menjalankan hidup. Air yang tercemar juga akan menyebabkan tubuh kita mudah terserang penyakit. Dengan demikian, mari kita bersama-sama menyadarkan diri akan pentingnya menjaga kualitas dan kelestarian air bersih dengan memulai dari hal terkecil seperti tidak membuang di aliran dan sekitar sungai, meminimalkan penggunaan bahan kimia, dan menggunakan air dengan bijak. Dengan melakukan itu, niscaya kita bisa menjadi bagian dalam pelestarian air bersih, karena air yang bersih, dipengaruhi oleh kita dan bermanfaat untuk kita.
Komentar
Posting Komentar